Media instalasi mutlak dibutuhkan pada saat instal sistem operasi baik Windows maupun Linux.
Seiring zaman teknologi yang semakin berkembang tiap detik. UFD pun bisa dimanfaatkan bukan hanya sebagai media penyimpanan.
Sekilas Sejarah Penggunaan Media Instalasi
Sejarahnya, instal sistem operasi waktu Ipin dan Upin belum lahir itu masih menggunakan CD/DVD sebagai media instalasinya.
Programnya mungkin ada yang masih inget namanya tapi lupa rasanya yaitu Nero.
Lagian antara software asli dengan bajakan pada waktu itu beda rasanya dimana?
Zaman disket Verbatim masih menampakan kepingannya saya pikir para aktivis opensource negeri ini belum berkembang seperti halnya hari ini.
Adapun sekarang cara instalasi pun semakin fleksibel ya? Karena dengan menggunakan flashdisk juga bisa. Ini pun pertama kalinya saya tahu dari dunia Linux.
Saya baca berita, mereka memanfaatkan komputer tua dengan menjalankan sistem operasi dengan flashdisk sebagai drive systemnya. Begitu juga dengan file ISO, saya mengenalnya pertama kali dari majalah InfoLINUX yang ketika itu masih beredar.
Sekarang, saya kembali bekerja di dunia komputer lagi setelah vakum beberapa tahun lamanya. Dan akhirnya mengenal juga pada pembelian sistem operasi Windows hari ini pun ada yang hanya mendapatkan lisence key-nya saja tanpa disertai CD/DVD installer sistem operasi.
Oleh karenanya media instalasi harus dibuat sendiri dengan cara download terlebih dahulu file ISO di situs resmi mereka.
Flashdisk; Media Instalasi Bootable dengan Rufus di Windows 10
Dan berikut ini cara membuat flashdisk bootable di Windows 10 dengan Rufus. Bagi pemula yang ingin belajar komputer dari nol secara otodidak, ini termasuk materi pemula belajar komputer. Silahkan perhatikan tutorial langkah per langkah cara menggunakan Rufus di Windows 10.
1. Download Rufus
2. Jalankan aplikasi Rufus dengan mendouble klik hasil download tadi
3. Masukan flashdisk kosong yang akan dijadikan media instalasi. Flashdisk ini nanti disetting menjadi installer sistem operasi, apakah itu Windows 10 Pro, FreeBSD atau Ubuntu.
4. Pada bagian Boot selection pilih Disk or ISO image kemudian klik SELECT. Kemudian silahkan cari file ISO yang ingin dibuatkan media instalasi bootable-nya.
Di bawah ini contoh koleksi file ISO dari Microsoft, untuk mendapatkan ISO file yang bukan trial ini harus login dengan akun Microsoft yang sudah terdaftar. Setelah itu baru bisa mendownload file ISO-nya.
Di bawah ini contoh koleksi file ISO Linux, bagi pemula yang ingin belajar komputer, silahkan cari ISO file Linux dari distro lain sesuai selera. Pada contoh di bawah ini saya menggunakan ISO file Ubuntu Server 20.04 Focal Fossa yang saya download dari situs Ubuntu. Atau bisa juga download file ISO tersebut via mirror repository yang terdekat di Indonesia contohnya situs kambing.ui.ac.id.
5. Pada kolom partition scheme ganti MBR menjadi GPT sedangkan target system otomatis ikut berubah dengan sendirinya
6. Klik START
7. Ada peringatan write in ISO image mode (recommended) atau write in DD image mode
8. Karena file yang sudah kita download dalam bentuk ekstensi ISO maka pilih ISO image, kemudian klik OK
9. Kemudian ada notifikasi jika melanjutkan proses ini maka semua data yang tersimpan dalam flashdisk akan terhapus, klik OK
10. Flashdisk sekarang sudah menjadi installer (bootable), klik Close untuk mengakhiri
11. Untuk mencabut flashdisk dari komputer jangan lupa klik icon flashdisk yang ada di system tray kemudian pilih Eject Device kemudian pilih "Safely remove hardware and eject media"
Flashdisk ini sekarang sudah bisa digunakan sebagai media instalasi yang diperlukan pada saat pertama kali install komputer (fressh install) atau updgrade sistem operasi dari versi sebelumnya atau instal ulang sistem operasi yang bermasalah.
Btw, setelah Ipin dan Upin sudah menikah nanti media instalasinya pake apa lagi yak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar