NAS adalah salah satu contoh penerapan teknologi yang ada pada perusahaan. NAS sendiri singkatan dari Network Attached Storage. Teknologi ini bisa digunakan untuk backup dari server utama dengan biaya lebih rendah. Sedangkan perusahaan kecil yang tidak mempunyai staff IT secara khusus bisa menjadikannya sebagai file server utama secara mudah.
Apa itu NAS? Sebagai teknisi jaringan yang belajar IT dari nol meskipun secara otodidak tetep jangan sampai gaptek yah. Minimalnya Anda mengetahui bentuk fisik perangkat penyimpanan yang bisa terhubung ke jaringan ini. Setelah itu mengetahui bagaimana penerapannya meskipun melalui gambaran secara singkat. Apalagi, teknologi NAS ini bisa diterapkan pengguna rumahan sebagai multimedia center untuk menikmati konten hiburan bersama keluarga.
Oleh karena itu, artikel berikut ini membahas seputar pengenalan NAS Server dari beragam merk yang dirangkum dari berbagai sumber. Saya sendiri baru melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri cuma Synologi dan QNAP. Jika Anda tertarik untuk mempelajari salah satunya, saya sudah membuatkan tutorial instalasi NAS Server Synologi.
Macam-macam NAS Server Beragam Merk
Perlu diketahui, artikel ini tidak membahas merk NAS Server terbaik. Karena jujur saja saya belum pernah menggunakan semuanya. Tulisan ini hanya pengenalan macam macam nas server yang beredar di pasaran. Dengan pengenalan ini semoga menambah wawasan yang lebih baik, berikut ini penjelasannya.
1. Synology
Synologi, Inc adalah perusahaan teknologi dengan kantor pusat di Taiwan yang cukup dikenal spesialisasi pada teknologi NAS. Terlebih lagi latar belakang pendirinya, yaitu; Cheen Liao dan Philip Wong pernah bekerja di perusahaan Microsoft sebelum akhirnya memutuskan keluar.
Synologi tipe DS218 adalah yang pertama kali saya kenal dan digunakan pada perusahaan. Namun pada contoh berikut saya sodorkan DiskStation DS420+ sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini. Silahkan klik datasheet untuk melihat rincian spesifikasinya.
Jenis hardwarenya ada model DiskStation untuk versi desktop seperti contoh di atas. Ada juga FlashStation untuk versi flash dan RackStation untuk model Synologi yang dipasang di rak seperti komputer server secara umum (bukan yang versi tower).
Sedangkan sistem operasinya disebut dengan DSM; diambil dari kata Disk Station Manager. Berikut ini tampilan DSM 7.0, versi terbaru pada saat artikel ini ditulis.
Sumber gambar di atas diambil dari situs resmi synologi.com. Sistem operasi tersebut dibangun dengan kernel Linux. Konon, kedua pendiri Synologi ini mulai menulis sistem operasi dengan nama Filer OS berdasarkan OS Barkeley Software Distribution (BSD).
Bagi pemula yang belajar otodidak dari nol dan belum tahu apa itu BSD? OS ini termasuk Unix-like sehingga bisa dikatakan masih keluarga Linux. Ini secara GNU/Linux yang sama-sama Unix-like juga. Dulu saya pernah tertarik coba BSD tapi kemudian instal distro yang FreeBSD.
2. Infortrend
Sama seperti Synologi, sistem operasi Infortrend pun berbasis web browser. Namanya adalah EonOne seperti terlihat penampakannya pada gambar di bawah ini.
Sumber gambar berasal screenshoot youtube official serta halaman website dari infortrend.com. Antar muka grafis di atas menunjukan informasi penyimpanan dan fitur-fitur penting lainnya. Karena berbasis web maka pengaturan dan konfigurasi pun hanya dengan cara klik mouse saja.
3. QNAP
Berikutnya QNAP Systems, Inc; perusahaan pengembang perangkat lunak dan desain hardware yang berasal dari Taiwan dan fokus pada NAS, DAS (Direct Attached Storage) dan inovasi smart-video.
QNAP sendiri singkatan dari Quality Network Appliance Provider. Produk yang dihasilkannya antara lain switch, expansion card (interface card), storage accessories, computing accelerator card dan lain-lain
Karena sama-sama berasal dari satu negara makanya wajar jika ada yang bilang "kakak-adik" jika menyoal antara QNAP dan Synologi. Sama halnya dengan Infortrend dan ASUSTOR yang juga sama-sama berasal dari negara Taiwan.
Tipe TS-451D2-4G di bawah ini salah satu contoh produk QNAP. NAS Server ini dilengkapi dengan processor Intel® Celeron® J4025 dual-core 2.0 GHz (Burst up to 2.9 GHz), 4 GB DDR4 memory (1 x 4 GB) dan rincian lainnya bisa dilihat pada datasheet agar lebih jelas.
Berikut ini contoh tampilan OS dari QNAP versi yang baru beredar pada saat artikel ini ditulis yaitu; QTS 4.2.2.
Sumber gambar di atas diambil dari situs resmi: qnap.com. Nama sistem operasinya disebut QTS yang artinya QNAP TurboNAS System. OS ini berbasis Linux dan menyediakan file penyimpanan, backup, virtualisasi dan multimedia center. Untuk mengaksesnya hanya membutuhkan browser dari perangkat manapun yang terhubung ke jaringan. Selain OS tersebut, ada juga QuTS hero dan QES sebagaimana dilansir pada laman qnap berikut ini.
4. Asustor
Melansir dari laman asustor.com, perusahaan ASUSTOR, Inc. didirikan pada tahun 2011 melalui investasi langsung dari ASUSTeK Computer Inc. Merk produk NAS-nya yaitu ASUSTOR berasal dari kata "ASUS" dan "Storage".
Sedangkan produk dari perusahaan AsusTek Computer Inc, lebih
familiar dengan label ASUSTeK atau ASUS yang tentunya sudah dikenal secara luas. Beberapa produk dengan merk ASUS ini bisa ditemui pada perangkat laptop, komputer desktop, telepon seluler, monitor, projector, motherboard,
optical storage, kartu grafis dan lain-lain.
Berikut ini salah satu contoh NAS Server dari perusahaan Asustor yang lagi-lagi juga berasal dari Taiwan. Kali ini dengan tipe AS7004T, silahkan klik datasheet untuk melihat spesifikasi secara rinci.
Gambar di atas diambil dari laman asustor.com. Adapun tangkapan layar sistem operasinya bisa dilihat pada contoh berikut ini.
Nama sistem operasinya adalah ADM; kependekan dari ASUSTOR Data Master. Pada saat artikel ini ditulis sudah versi 3.5.5.RFC3. Jika Anda ingin mencoba terlebih dahulu bisa login pada laman demo asustor.
5. Western Digital NAS
Sumber gambar di atas berasal dari tangkapan layar youtube official dan laman resmi westerndigital.com. Sistem operasinya; My Cloud NAS OS 5 versi pada saat artikel ini ditulis dilengkapi dengan pembaruan keamanan terbaru, peningkatan privasi data dan peningkatan konektivitas serta fitur lainnya.
6. Seagate NAS
Sumber gambar di atas diambil dari tangkapan layar official youtube serta laman resmi seagate.com. Selain NAS, produk dengan merk Seagate ini dikenal sangat banyak. Anda mungkin menemui salah satu diantaranya; Kartu ekspansi, HDD (internal, eksternal dan portabel), SSD dan JBODs (Just a Bunch of Disks).
7. Netgear
Netgear
Inc adalah perusahaan teknologi yang mempunyai kantor pusat di California,
Amerika Serikat. Produk Netgear meliputi router, switch, wifi
extender, USB adapter dan NAS. Berikut ini salah satu contoh produk NAS dari Netgear yaitu; Netgear RN212 dengan garansi 5 tahun.
Sumber gambar di atas diambil dari netgear.com. Adapun sistem operasinya bisa dilihat sekilas pada tangkapan layar berikut ini.
Sumber gambar di atas diambil dari netgear.com. Saat ini sudah tersedia ReadyNAS OS 6 sebagaimana disebutkan pada situs web tersebut. Kehadiran Netgear menambah dominasi produk NAS oleh perusahaan Amerika selain WD dan Seagate serta perusahaan yang akan disebutkan berikut ini.
8. Drobo
Drobo, Inc perusahaan teknologi yang mempunyai kantor pusat di California, Amerika Serikat. Data Robotics adalah nama perusahaan sebelumnya. Proses pergantian nama seiring familiarnya produk perusahaan dengan label drobo.
Berikut ini contoh perangkat penyimpanan untuk komputer dengan teknologi NAS dari drobo. Silahkan klik datasheet untuk melihat spesifikasi detail Drobo 5N2.
Sumber gambar di atas diambil dari drobo.com dan berikut ini tampilan sistem operasinya.
Tapi denger-denger tipe 5n2 ini sudah discontinued meskipun mungkin masih ada di pasaran. Jika ada yang tertarik mungkin bisa coba tipe drobo lainnya.
9. ioSafe
ioSafe, Inc adalah perusahaan teknologi yang mempunyai kantor pusat di California, Amerika Serikat. Perusahaan ini mengembangkan teknologi pelindung yang mengamankan data dari kerusakan yang diakibatkan oleh bencana yang tidak diinginkan.Keterkaitan antara ioSafe dan perusahaan NAS dari Taiwan ini bisa dilihat pada laman Synology. Pada halaman tersebut disediakan dukungan dari Synologi berupa halaman download DSM 6.2.4 untuk mesin ioSafe 1019+.
10. Bufallo
Bufallo Americas, Inc adalah perusahaan Jepang yang dikenal sebagai produsen perangkat komputer di negara asalnya. Perusahaan ini adalah salah satu anak perusahaan dari Melco Holding, Inc.
Produk dari Buffalo Americas meliputi optical drive, external hard drive, switch, dan data recovery. Selain itu, perusahaan ini juga konsen dengan Network Attached Storage. Produk NAS mereka dikenal dengan TeraStation dan LinkStation. Berikut ini contohnya; TeraStation 6000 Series.Gambar di atas diambil dari situs web buffalotech.com. Sedangkan tampilan layar sistem operasinya bisa dilihat pada channel youtube Buffalo Americas seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Baik TeraStation maupun LinkStation sama-sama menggunakan processor dengan arsitektur ARM atau PowerPC. Adapun LinkStation konon didesain untuk penggunaan secara personal dan dikenal pada komunitas Linux di Jepang, Eropa dan Amerika.
11. iXsystems
iXsystems, Inc, adalah perusahaan teknologi yang mempunyai kantor pusat di California, Amerika Serikat. iXsystems melanjutkan proyek FreeNAS yang berbasis FreeBSD ketika pengembangnya memutuskannya ke distro Debian. iXsystems juga melanjutkan proyek sistem operasi PC-BSD menjadi TrueOS meskipun akhirnya discontinued. Gambar yang ada di halaman situsnya menggambarkan tentang hal tersebut.
Sedangkan proyek FreeNAS saat ini menjadi TrueNAS CORE untuk versi komunitas dan TrueNAS Enterprise untuk kalangan bisnis.
Berikut ini, TrueNAS M-Series; perangkat produk dari iXsystems untuk kebutuhan network attached storage bagi dunia industri. Sumber gambar diambil dari truenas.com.
Demikian sekilas pengenalan produk NAS yang ada di pasaran. Perangkat di atas sudah sepaket antara software dan hardware. Bagi dunia industri maupun kantor dinas pemerintah silahkan memilih perangkat yang terpercaya.
Sedangkan bagi pemula yang belajar komputer otodidak dari nol terasa berat jika harus membeli. Padahal perangkat tersebut harus dipelajari karena digunakan oleh perusahaan.
Untuk itu tentu saja ada alternatif untuk belajar meskipun hanya sebatas softwarenya yang sama atau yang semisalnya. Mudah-mudahan pada artikel mendatang bisa membahas permasalahan tersebut.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar