Gara-gara hard disk jadul tidak terdeteksi oleh BIOS. Mau tidak mau harus membeli hard disk lagi. Untuk itu terpaksa merogoh kocek 100 ribu rupiah. Lumayan ada HDD 250GB Western Digital seken tapi kondisi masih bagus.
Media penyimpanan ini rencananya akan dipasang sistem operasi baru. Jadi tidak menggunakan Ubuntu seperti sebelumnya. Salah satu sebabnya karena hardware komputer ini yang sudah tua.
Sehingga saya mencoba distro lain yang masih dari keluarga Linux. Pilihan itu kemudian jatuh sama Linux Mint. Secara visual, saya termasuk suka dengan grafisnya. Apalagi spesifikasi minimum RAM 2GB meskipun sangat direkomendasikan 4GB. Sedangkan kapasitas kosong untuk HDD minimal 20GB atau 100GB agar bisa menampung aplikasi lebih banyak. Oke, hari kini waktunya kita belajar Linux lagi ya.
Belajar Install Distro Linux Mint Versi 20.2 Uma
Belajar Linux kali ini kita akan memasang OS Linux Mint pada komputer yang masih menggunakan RAM 2GB. Selengkapnya, berikut ini langkah-langkah instalasi Linux Mint 20.2 Uma.
1. Kunjungi link download Linux Mint 20.2 dengan codename Uma
2. Pilih desktop environment sesuai selera. Contoh kali ini saya download Cinnamon.
3. Buat media instalasi misalnya menggunakan flashdisk. Software yang digunakan contohnya dengan Rufus.
4. Pada komputer yang ingin diinstall silahkan seting BIOS agar booting dari media instalasi terlebih dahulu. Baru setelah itu dari Hardisk, SSD atau media penyimpanan lainnya.
5. Jangan lupa simpan pengaturan BIOS dan keluar.
6. Kemudian akan tampak pada layar seperti gambar di bawah ini. Jika belum yakin untuk install. Linux Mint bisa Anda coba-coba dulu. Jika sudah, silahkan double klik icon "Install Linux Mint".
7. Pilih penggunaan bahasa lalu klik Continue
8. Pilih jenis keyboard dan klik Continue. Umumnya kita menggunakan tipe QWERTY dan English (US) atau English (International).
9. Ceklis untuk instalasi codec multimedia dan klik Continue.
10. Pilih radio button "Something else" dan klik Continue. Pada contoh di bawah ini terdiri atas 4 opsi karena sebelumnya sudah diseting pengaturan hard disk namun kemudian keduluan mati lampu (listrik turun). Jika hard disk masih baru hanya ada dua opsi saja. Opsi pertama biasa digunakan penggunaan hard disk seluruhnya. Sehingga bagi para pemula harus hati-hati jika memilih opsi pertama (erase disk and install Linux atau use entire hard disk). Terlebih lagi jika hard disk yang ingin digunakan instalasi ternyata mempunyai partisi lain yang berisi data.
11. Pada contoh ini saya ingin mengembalikan kondisi hard disk sebagaimana masih baru. Saya gunakan klik tombol - untuk menghapus, + untuk membuat partisi dan revert untuk mengembalikan setingan semula.
12. Setelah statusnya berubah menjadi free space. Maka, partisi ini bisa dikonfigurasi. Caranya, klik icon + dalam keadaan partisi tadi terpilih.
13. Tentukan besaran kapasitasnya, format partisinya dan mount pointnya.
14. Jika berhasil, tulisan free space tadi akan berubah sesuai dengan mount pointnya.
15. Klik Continue.
16. Klik Continue dan klik "Install now".
17. Pilih lokasi dan klik Continue.
18. Masukan nama user, komputer dan password administrator.
19. Proses instalasi akan berjalan, silahkan tunggu sebentar.
20. Jika sudah selesai, klik Restart Now.
21. Silahkan cabut flashdisk installernya dan tekan enter.
22. Setelah proses restart akan tampil desktop Linux Mint untuk pertama kali.
Bagi pemula yang sedang belajar Linux biasanya masih ragu-ragu pada saat partisi hard disk. Saya contohkan saja pada komputer saya yang menggunakan HDD 250 GB. Misalnya saya partisi 100 GB untuk system dengan mount point: / (root), use as: Ext4, type: primary. Partisi yang wajib lainnya minimal 1 MB tapi saya set 256 MB untuk untuk boot/grub loader dan use as: biosgrub. Kemudian untuk use as: swap saya set 4 GB saja (dua kali besaran RAM saya yang cuma 2GB). Sedangkan partisi data bisa Anda set ke /home agar file-file yang tersimpan dalam direktori home (Document, Picture, Download dll) otomatis dalam satu partisi tersendiri. Oh ya, jika sebelumnya punya partisi data yang digunakan di PC Windows dengan format NTFS. Ini pun bisa digunakan tanpa harus tertimpa pada saat install sistem operasi Linux. Caranya tinggal mount point saja dengan penamaan direktori /DATA atau dengan kata lain yang penting didahului dengan root (/). Kemudian, jika nanti tidak muncul di File Manager (Windows Explorer), tinggal atur saja di bagian Disks. Akhir kata, sekarang saya sudah menggunakan Linux Mint 20.2 Uma di PC. Sekian edisi belajar Linux otodidak kita kali ini.
Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar