Akhir-akhir ini saya mencoba install software video editing di Linux Mint. Beberapa software tersebut kemudian berhasil terpasang. Cara install pun cukup mudah melalui Software Manager. Semudah cara install aplikasi di Android melalui Google PlayStore. Hasil akhirnya, semua software video tersebut sudah siap untuk digunakan.
Selain itu, berburu software video editing dilakukan dengan cara lain. Namun software video ini terpasang tapi tidak bisa dijalankan. Software pertama yaitu Filmora X yang harus install melalui emulator Wine. Sedangkan software kedua yaitu DaVinci Resolve 17. Software ini memang tersedia untuk Linux tapi belum tersedia di Software Manager di Linux Mint.
Setelah cek kesana kemari ternyata memang hardware komputer yang bermasalah. Sepertinya harus membeli VGA Card untuk mencoba kedua software tersebut. Ditambah lagi untuk DaVinci Resolve 17 ingin rasanya mencoba langsung dengan distro CentOS. Seperti inilah tangkapan layar software video editing hasil buruan selama ini.
Software Video Editing Gratis dan Ringan di GNU/Linux
Pemilihan software video editor terbagi menjadi dua; versi berbayar dan versi gratis. Selain cara tersebut di atas sebetulnya masih ada cara lain namun termasuk jalan pintas. Cara ini sangat tidak direkomendasikan jika ingin menghargai hasil karya orang. Karena menggunakan software berbayar dengan cara gratis termasuk kejahatan digital.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini pilihan jatuh pada software video editor gratis. Sehingga hasil dari pilihan ini akan dihadapkan dengan beragam software video editor yang sangat beragam. Kemudian, bahasan ini lebih mengerucut lagi agar tulisan tidak melebar. Sehingga perlu ada batasan yang lebih spesifik yang dikaitkan. Dalam hal ini software video editing gratis dan ringan yang berjalan di Linux.
Berikut ini tema belajar komputer kita kali ini tentang software video editing. Kali ini dengan tema khusus software video editing gratis dan ringan yang bisa berjalan di sistem operasi GNU/Linux.
1. Kdenlive
Nama software video KDEnlive diambil dari KDE Non-LInear Video Editor. Dari namanya kita tahu software ini tersebut termasuk video editor non-linear. Adapun non-linear ini terkait teknik editing yang dikenal dalam dunia broadcasting. Sedangkan KDE sebagaimana dimaklumi bersama adalah singkatan rekursif yang umum di dunia open source; seperti GNU, PHP, Wine dan lain-lain.
Meskipun awalnya fokus sebagai DE (Desktop Environment). Pada kenyataannya KDE hari ini berkembang lebih jauh menjadi sebuah distribusi (distro) Linux tersendiri. Ditambah lagi dengan banyaknya aplikasi yang membawa nama besar KDE seperti software video editor ini.
Meskipun demikian, KDEnlive tidak hanya mendukung untuk KDE saja. Bagi pengguna dengan desktop environment GNOME, LXDE, Cinnamon dan lain-lain juga bisa. Bahkan KDEnlive ini bisa dipasang di sistem operasi selain Linux. Info selengkapnya silahkan kunjungi laman resmi kdenlive.
2. Flowblade
Membaca laman resmi Flowblade yang bisa di akses melalui jliljebl.github.io/flowblade/. Mungkin ada yang terpikir:"Koq njlimet amat nama situsnya? Susah untuk diinget." Iya, demikianlah bagi lidah orang Indonesia. Nama tersebut diambil dari pengembang utama software video Flowblade, yaitu: Janne Liljeblad.
Konon, software video editor ini memiliki model penyuntingan yang mirip dengan Avid Media Composer. Sebuah software yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi dan mulitimedia di Amerika yang produknya banyak digunakan di industri televisi dan video.
Software video ini masih "saudara" dengan KDEnlive dan ShotCut karena dikembangkan dengan framework yang sama yaitu MLT. Namun sayangnya, software ini tidak tersedia untuk Windows dan Mac. Bagi pengguna yang tertarik bisa download langsung melalui software manager. Selain itu bisa juga dengan mengunjungi laman download Flowblade.
3. OpenShot
OpenShot adalah software editing video yang dibuat oleh Jonathan Thomas; salah seorang software dan web developer dari Amerika. Software video ini ditulis dengan beberapa bahasa pemograman yang berbeda. Sebagaimana dikutip dari openshot.org, user interface dibuat dengan bahasa Python dan framework PyQt5. Dengan pemrosesan video yang berjalan di belakang layar menggunakan bahasa C++ dan utiliti FFmpeg. Adapun interaktif drag and drop di timeline software OpenShot dibuat dengan HTML5, JavaScript dan AngularJS. Dan disebutkan juga, banyak animasi dan efek 3D yang dibuat dengan Blender tersedia di software video ini.
Kabar baiknya, software editor video ini bisa dijalankan secara lintas platform. Sehingga tidak ada masalah jika kita menggunakan sistem operasi Chrome OS, OS X (Macintosh), Microsoft Windows atau GNU/Linux. Jika anda tertarik untuk mencobanya silahkan kunjungi link download Openshot.
4. Cinelerra
Software video yang perlu dikenali berikutnya adalah Cinelerra. Software ini katanya mirip dengan Avid Media Composer atau Adobe Premiere Pro jika dilihat dari user interface. Dikatakan juga mirip Adobe After Affects karena menyertakan mesin pengomposisian sebagaimana dikutip dari wikipedia.
Pengembang utama awal Cinelerra yaitu Adam Williams dari HV (Heroine Virtual). Namun seiring waktu muncul banyak versi yang dirilis. Misalnya ada Cinelerra CV (Community Version) yang merupakan versi komunitas. Ada juga Cinelerra-GG Infinity dari William Morrow dan Phyllis Smith. Versi ini menggunakan kode gabungan dari Cinelerra-HV dan Cinelerra-CV. Hingga munculnya Lumiera yang merupakan fork dari Cinelerra dengan nama baru.
Jika anda tertarik software video ini silahkan kunjungi link download Cinelerra HV atau di sini atau bisa juga Cinelerra-GG Infinity yang juga berkembang secara pesat.
5. Avidemux
Software video editor berikutnya yang mungkin tidak asing adalah Avidemux. Editor video sederhana ini bisa berjalan di Linux, Windows maupun Macintosh. Saya pikir ini tidak asing bagi kebanyakan orang karena memang project-nya tersedia di sourceforge.
Software video ini pada awalnya dibuat oleh Mean yang sepertinya berasal dari Perancis. Dan sengaja didesain untuk memotong klip video secara sederhana termasuk filtering dan encoding yang juga simple.
Jika anda tertarik untuk mencobanya silahkan langsung berkunjung ke laman resmi Avidemux atau langsung ke laman download Avidemux atau melalui github.
6. Olive
Olive dalam bahasa kita adalah Zaitun yang dikenal sebagai tanaman herbal. Saya sendiri mempunyai pengalaman unik tentang hal itu. Karena umumnya orang bekerja yang kebanyakan duduk. Maka, resiko yang mengancam kesehatan adalah batu ginjal. Apalagi jika bekerja selama bertahun-tahun, kurangnya pasokan air putih, dan kebanyakan makanan protein baik nabati maupun hewani.
Alhamdulillah, setelah rutin konsumsi minyak zaitun (olive oil). Akhirnya keluar dua butir batu di tahun yang berbeda. Dan proses keluarnya tetap sama melalui air seni juga.
Namun dalam bahasan kita kali ini yang dimaksud bukanlah seperti itu. Cerita di atas adalah pengalaman pribadi yang semoga bisa menginspirasi. Adapun Olive dalam dunia komputer adalah software editing video yang sifatnya free dan open source. Software ini masih dalam tahap pengembangan. Barangkali ada yang ingin berkontribusi, silahkan kunjungi olive atau via github.
7. Pitivi
Di atas sudah kita bicarakan tentang Kdenlive yang terkait dengan KDE. Dan berikut ini ada software video yang bernama Pitivi. Software ini pada awalnya dikembangkan oleh Edward Harvey ditulis dengan bahasa C. Namun setahun kemudin ditulis ulang dengan bahasa Python.
Software video ini dulu pernah menjadi default aplikasi pada saat install Ubuntu. Terutama jika kita memilih dekstop environment GNOME. Jika Anda tertarik lebih jauh silahkan kunjungi laman web pitivi.org.
8. ShotCut
ShotCut adalah software video yang awalnya disusun pada November 2004 oleh Charlie Yates. Selain sebagai pengembang utama software tersebut. Dia juga salah satu pendiri framework multimedia MLT (Media Lovin' Toolkit). Software ini termasuk framework multimedia open source yang didesain dan dikembangkan untuk penyiaran televisi.
Adapun versi ShotCut saat ini adalah penulisan ulang lengkap oleh Dan Dennedy. Salah seorang pendiri MLT dan leadernya saat artikel ini ditulis. Dia ingin membuat editor video berdasarkan MLT dan menggunakan nama yang sama; yaitu ShotCut.
Hal ini sebagaimana dilansir dari laman web ShotCut atau bisa juga kunjungi via github.
Kesimpulan
Software video yang sudah terinstall sebetulnya ada dua lagi; yaitu Lives dan Blender. Namun dalam artikel kali ini sengaja tidak dimasukan ke dalam daftar. Karena Blender selain sebagai software editing video. Justru Blender sangat powerful dan lebih dikenal sebagai software animasi 3D. Begitu juga software Lives yang dikembangkan oleh Gabriel Finch yang lebih ke VJ tools.
Sekian artikel kali ini tentang software video editing gratis dan ringan di GNU/Linux.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar